SLAMAT DATANG DI GERAI SEHAT

- Abu Thifan - 081318214703/(021)37426802- PIN BB 29136C7E

Rabu, 27 Maret 2013

TITIK BEKAM SUNAH RASUL SAW





Rekan-rekan yang dirahmati Allah, Alhamdulilah bekam sekarang sudah tak asing lagi dimata masyarakat, dulu bekam dianggap pengobatan alternatif tetapi sekarang banyak orang telah mengakui bahwa bekam adalah pengobatan solutif bahkan yang utama dilakukan ketika sakit maupun sehat untuk merawat dan memanjakan kesehatan tubuh ini bukan sekedar basa basi namun bekam merupakan pengobatan yang paling utama direkomendasikan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah telah bersabda:
Sebaik-sebaik sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah Al-Hijamah (bekam)
( HR.Bukhori Muslim)
Rekan-rekan yang dirahmati Allah, maka jangan ragu lagi untuk berbekam, karena bekam  kini telah terbukti sebagai solusi yang banyak digunakan orang untuk menjaga kesehatan bahkan sudah jutaan orang merasakan efek positif dari terapi bekam  ini.
Efek positif bekam sebagai terapi kesehatan bisa rekan dapatkan ketika rekan semua minimal bisa menyempatkan waktu untuk melakukan terapi ini setengah jam atau satu jam saja dalam satu bulan.
  
Titik bekam sunah merupakan titik dimana Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wa sallam pernah dibekam pada titik tersebut, tentunya bukan sekadar sunnah dalam berbekam namun ada kelebihan pada yang Rasulullah sampaikan. Diantaranya adalah :


1. Di tengah kepala/puncak kepala (Ummu Mughits)
Dari Abdullah bin Buhaimah, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah ketika beliau sedang ihram” (HR. al Bukhary no.223)

2. Di bagian punuk (al Kaahil)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil” (HR. Ahmad)
Berkata Imam asy Syaukani, “al KaaHil adalah apa-apa yang berada diantara dua pundak, berada pada ruas punggung yang pertama

3. Al Akhda’ain

Terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan titik al Akhda’ain di kalangan terapis bekam Namun demikian menurut SOP (Standard Operating Procedure) dari ABI, titik al Akhda’ain terletak di sekitar internal jugular vein di bawah garis batas rambut kepala belakang.

4. An Naa’is/al Katifayn (Titik Bahu)

Ini adalah titik yang dibekam ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena racun pada saat penaklukan Khaibar. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan,
Ketika Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berbekam pada bagian bahu dan merupakan lokasi terdekat ke jantung yang mungkin dibekam, maka zat beracun dalam darah itu pun keluar” (Metode pengobatan Nabi, hal. 149)

5. ‘Ala Warik (Titik Pinggang)

Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada pinggangnya” (HR. Abu Dawud dan an Nasa-i)
Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2 jari lateral dari tulang belakang.

6. Titik Punggung Atas Telapak Kaki (Zhahrul Qadami)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang berihram” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara pertemuan tulang metatarsal I dan II).

Titik bekam diatas ampuh untuk mengobati berbagai penyakit, baik penyakit medis maupun penyakit non medis diantaranya penyakit seperti : darah tinggi, kolestrol, asam urat, migrain, jantung, asma, paru-paru, diabetes, pegal linu, maag, alergi, batuk, masuk angin, struk, kesurupan, gangguan jin, santet, pelet dll.

Selasa, 05 Maret 2013

CARA MENGKONSUMSI MADU YANG BENAR


Sahabat,, Siapa yang tidak suka dengan madu, rasanya yang manis dan khasiatnya yang berlimpah membuat semua orang suka mengkonsumsi madu, dari anak-anak hingga orang tua. Mengkonsumsi madu secara rutin membuat tubuh menjadi sehat, stamina terjaga serta dapat mengobati berbagai macam penyakit. Namun agar manfaat madu bisa optimal maka perlu kita ketahui cara mengkonsuminya dengan Benar. Cara inilah yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad saw, pun dikenal sebagai orang pandai menjaga kesehatan. Bagi beliau tubuh pun adalah titipan.Ketika bangun tidur, Nabi suka mengkonsumsi madu. Menurut penulis buku sehat ala Rosul, Dr Brilianto M Soenarwo, Cara Rasul mengkonsumsi madu adalah Beliau mengambil madu lalu mengulum di mulutnya hingga lumer ketika bercampur dengan air liur. Madu yang mengandung fruktosa lebih baik dicampur dengan air liur agar mudah larut dan dicerna oleh lambung.

Mengkonsumsi madu di waktu pagi dapat menjegah seseorang terkena sakit maag. Pada pagi hari perut kosong karena Nabi makan malam ringan sekitar jam 8 malam. Madu dapat melapisi dinding lambung sehingga Nabi tidak terkena maag. Nabi saw biasanya makan malam dengan porsi tidak terlalu banyak. Untuk porsi makan yang lebih banyak Nabi biasa melakukannya ketika makan siang.

Cara mengkonsumsi madu tersebut mungkin jarang dipraktekkan oleh kita. Kebanyakan kita mengkonsumi madu langsung ditelan tanpa dikulum terlebih dahulu. Atau lebih suka dicampur air dingin atau air Panas. Khusus untuk air panas, sebaiknya dihindari mencampur madu dengan air panas (misal dengan teh atau susu panas) karena enzim-enzim yang terkandung pada madu bisa rusak karena suhu tinggi.